MIMPI INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki wilayah lautan lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan yang perbandingan luas lautannya kurang lebih 70% dari daratan. Informasi ini sudah menjadi pengetahuan umum yang selalu terdengar ditelinga kita. Dengan cakupan wilayah laut yang sangat luas ini, tentunya Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan sumberdaya kelautan guna untuk meningkatkan perekonomian dan juga untuk kesejahteraan masyarakatnya, paling tidak dapat menepis kekhawatiran kita akan kelangkaan sumberdaya yang ada di daratan. Tetapi ironisnya pembangunan ekonomi kelautan masih saat ini masih belum mampu memberikan dampak positif yang kuat terhadap kesejahteraan masyarakat dan pengelolaan berbagai sektor kelautan belum digarap dengan penuh perhatian dan kemauan. Faktanya sebagian besar nelayan Indonesia yang masih bergelut dengan kemiskinan, padahal produksi perikanan terus mengalami peningkatan.
Seiring dengan semakin hari semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka semakin menipisnya juga lahan yang tersedia di daratan. Merujuk dari buku yang ditulis oleh Didit Herdiawan (2016) yang menyatakan bahwa perubahan pola pandang masyarakat tentang pemanfaatan sumber pangan di laut terutama sektor perikanan tidak hanya dikenal sebagai hasil tanggap nelayan kemudian disantap sebagai lauk pauk saja, tetapi dapat diandalkan menjadi penyangga utama kekuatan ekonomi Indonesia. Pergeseran budaya konsumsi masyarakat juga perlu dilakukan, jika selama ini hanya mengenal dan tergantung pada sumber pangan darat untuk melihat laut sebagai sumber penyedian kebutuhan pangan. Kesadaran terhadap pergeseran paradigma ini tentunya tidaklah mudah, memerlukan jangka waktu yang tergolong cukup lama dalam mewujudkannya. Diperlukan penguatan sumber daya manusia di sektor kelautan dapat menjadi instrumen penting untuk mengungkit sektor kelautan sebagai andalan dalam pembangunan nasional di masa depan sebagai kebijakan pembangunan.
Keprihatinan terhadap sektor kelautan mengharuskan adanya kebijakan strategis untuk mempercepat pengembangan keunggulan di berbagai sektor kelautan. Oleh karena itu perlu adanya dukungan masyarakat dan stake holders yang terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan kebijakan pembangunan terkait dengan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Jika proses ini bisa diwujudkan, maka pembangunan ekonomi kelautan dipastikan dapat membawa masyarakat ke arah kemakmuran. Kebijakan kemaritiman yang diharapkan mampu menjawab beberapa persoalan terkait kepentingan ekonomi sektoral di bidang kelautan, keutuhan dan kedaulatan wilayah negara, kelestarian sumber daya dan lingkungan, serta penyelesaian konflik sosial akibat pemanfaatan ruang laut untuk kepentingan yang berbeda. Dengan demikian, kebangkitan ekonomi kelautan tidak lagi menjadi sekedar jargon di setiap pergantian pemerintahan, sehingga kita bisa menunjukkan jati dari bangsa kita sebagai negara kepulauan.
RISKO
Department of Marine Science
Faculty of Mathematics and Fundamental Sciences
Tanjungpura University
Pontianak, Indonesian
0 Comments