General Lecture : “From PHC to H2020: Recipe for International Networking and France – Indonesia Connection” and “Adaptative Mechanisms in Marine Organisms by an Integrative Approach”
Universitas Tanjungpura telah sukses menyelenggarakan kuliah umum pada Kamis (30/11/2017). Kuliah umum dengan tema “From PC to H2020: Recipe for International Networking and France – Indonesia Connection” dan “Adaptative Mechanisms in Marine Organisms by An Integrative Approach” diselenggarakan di Ruang Amphiteater, Fakultas Kedokteran. Dosen dan juga peneliti dari Laboratoire MMS (Mer, Molécules, Santé), Le Mans Université, Le Mans – Perancis yang menjadi pemateri pada kuliah umum ini adalah Prof. Jean-Luc MOUGET (Ecophysiology and Metabolism of microalgae), Dr. Vincent LEIGNEL (Genom’s Evolution for aquatic Organisms and Ecotoxicology), dan Dr. Yann HARDIVILLIER (Molecular Biology and Biochemistry).
Universitas Tanjungpura terlibat dalam kerja sama internasional dengan Le Mans Université pada program PHC Nusantara VASABI (2016 – 2017) dan juga EU RISE H2020 GHaNA (2017 – 2020).
Acara kuliah umum ini dihadiri oleh Direktur Kantor Urusan Internasional Dr.techn. Zairin Zain, dan Wakil Rektor bidang akademik Dr. Aswandi yang juga sekaligus membuka kegiatan kuliah umum tersebut. “Tidak ada ilmu yang paling unggul dalam mengatur dunia, tetapi semua ilmu sejajar dan harus berkolaborasi atau lebih dikenal sebagai sains convergen,” ujar Dr. Aswandi.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Jean-Luc menyampaikan bahwa diatom Haslea ostrearia ditemukan di Baie de Bourgneuf dan Baie de Marennes-Oléron, Perancis sebagai pakan alami pada kegiatan budidaya oyster Crassostrea gigas. Diatom H. ostrearia memproduksi pigmen hijau-biru bernama marennine selama pertumbuhan alga dan terakumulasi pada bagian apical sel. Pigmen akan diekskresikan ke media air sehingga menyebabkan fenomena penghijauan pada kerang di bagian insang, labial palp, dan juga sistem pencernaan.
Seperti kita ketahui, kerang merupakan makanan favorit bagi masyarakat Perancis. Kerang yang berwarna hijau memiliki tekstur dan rasa yang berbeda, dan juga memberikan nilai tambah (harga jual yang lebih tinggil) dibandingkan kerang berwarna normal.
Selain H. ostrearia, banyak penelitian yang dilakukan untuk menemukan spesies-spesies baru dari genus Haslea, yaitu H. karadagensis yang ditemukan di Laut Hitam Ukraina, H. provincialis dari Mediterranean Sea, H. silbo dan H. acoran dari Canary Island, Spanyol. Pigmen marennine yang dihasilkan memiliki banyak manfaat sebagai anti bakteri (Vibrio aestuarianus dan V. splendidus), antivirus (OsHV-1), dan antioksidan. Oleh karena itu, diatom haslea dan pigmen marennine dapat dijadikan kandidat sebagai biological antibiotic. (Ikha/Adm)
0 Comments