STUDY IN FRANCE (Part 1)
Negara di Eropa tidak hanya menawarkan tentang pendidikan, tetapi juga banyak pengalaman baru, kesempatan untuk dapat berinteraksi dengan orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Eropa selalu membanggakan kualitas pendidikannya termasuk Prancis.
Prancis, yang terkenal dengan menara Eiffel-nya, menjadi negara tujuan wisata dunia dengan keindahan alam dan bangunan bersejarah. Selain itu, negara heksagon ini juga menawarkan kelebihan di bidang pendidikan. Sistem pendidikan di Prancis dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia dengan kurikulum yang ditentukan oleh negara, metode pengajaran tradisional, dan standar akademik yang tinggi.
Di Prancis, pemerintah membagi jenjang pendidikan menjadi tiga, (1) Enseignement primaire (pendidikan dasar mulai dari TK sampai SD), (2) Enseignement secondaire (pendidikan menengah dari SMP hingga SMA), dan (3) Enseignement supérieur (pendidikan tinggi).
Jenjang pendidikan tinggi dibedakan menjadi dua yaitu, (1) Université (universitas) dan (2) Grandes Ecoles (sekolah tinggi). Pendidikan di université lebih bersifat teoritis dan umum, waktu studi yang ditempuh adalah tiga tahun untuk License (sarjana) dan dua tahun untuk Master. Sedangkan pendidikan di Grandes Ecoles lebih bersifat teknis, waktu untuk studi yaitu lima tahun dimana dua tahun sebagai persiapan. Pendidikan doktoral (S3) dilaksanakan secara bersama-sama oleh beberapa institusi pendidikan (université dan école) serta institusi riset.
Sistem perkuliahan di Prancis sangat berbeda dengan sistem perkuliahan di Indonesia dengan ritme perkuliahan yang sangat padat. Pada jenjang license, jumlah mata kuliah yang harus diselesaikan yaitu 180 ECTS selama 6 semester, sedangkan untuk master sebanyak 120 ECTS selama 4 semester.
Untuk program Master sendiri ada dua yaitu Master Recherche dan Master Professionnel. Jumlah credit pada masing-masing semester yaitu 30 ECTS, terdiri dari 5 – 8 mata kuliah dengan 3 – 6 ECTS per mata kuliahnya (ada juga yang 9 ECTS pada program Master, seperti Recherche Bibliographique / Proposal Penelitian). Setiap Mata Kuliah bisa terdiri lebih dari 3 subjek dengan dosen yang berbeda dan ujian yang terpisah. Untuk program M2 TE (Toxicologie de l’Environnement) yang pernah saya ambil di Le Mans Université, setiap mata kuliah terdiri dari rata-rata 5-8 subjek.
Setiap mata kuliah terdiri dari cours, enseignements/Travaux Dirigés (TD), dan juga Travaux Pratiques (TP). Cours yaitu perkuliahan di kelas seperti pada umumnya, dimana dosen menjelaskan materi perkuliahan. Travaux Dirigés (TD) yaitu latihan soal atau pembahasan suatu topik permasalahan dengan bimbingan dosen atau asisten, serta presentasi hasil dan Travaux Pratiques (TP) adalah praktikum di laboratorium atau lapangan.
Sistem penilaian kuliah di Prancis juga sangat berbeda. Apabila di Indonesia kita menggunakan nilai sempurna 100, maka di Prancis menggunakan nilai maksimal 20. Untuk dapat lulus (Admis) mata kuliah yang kita ambil, maka kita harus mendapatkan nilai minimal 10/20 (setengah dari nilai maksimal). Apabila nilai kita <10, maka hasil yang akan keluar di Releve de Notes et Résultats (KHS/Kartu Hasil studi) adalah Ajourné (ditunda). Pada umumnya, untuk mahasiswa yang belum lulus, dosen akan memberikan ujian perbaikan (rattrapage) sebanyak satu kali. Apabila hasil rattrapage juga masih belum mencapai 10, maka mahasiswa tersebut harus mengulang di tahun depan.
Let’s prepare yourself to study in France ! Bon courage et Bonne chance …
0 Comments