Lamun Tumbuhan Laut Ajaib dengan Kandungan Gizi Tinggi

Published by adminrootkelautan on

Lamun Enhalus acoroides

Sumber gizi dalam menu makanan seperti beras sebagai sumber karbohidrat, susu sebagai sumber kalsium dan sayuran sebagai sumber zat besi merupakan keharusan dalam menu makanan kita. Percayakah anda tentang tumbuhan lamun yang dapat menggantikan ketiganya sekaligus?

Lamun (seagrass) merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang hidup terendam di bawah permukaan laut air laut, mempunyai bunga, buah, daun dan akar sejati serta tumbuh pada substrat berlumpur, berpasir sampai berbatu. Pada umumnya lamun menghendaki perairan yang jernih serta dangkal dengan sirkulasi air yang baik. Rizoma (rhizome) lamun adalah batang berbuku-buku yang terbenam di dasar laut dan merayap secara menjalar. Pada buku-buku rizoma tumbuh akar yang mencengkeram substrat dasar agar tidak terhempas oleh energi yang disebabkan oleh gelombang dan arus laut .

Lamun tumbuh diantara formasi terumbu karang dan formasi mangrove sehingga terlindung dari gelombang. Bagi ikan-ikanan, lamun merupakan tempat berlindung, memijah dan tempat pengasuhan sedangkan bagi perairan sendiri lamun berfungsi sebagai penstabil dan penangkap sedimen. Persebaran lamun di lautan indonesia menyeluruh dari Sabang sampai Merauke yang merupakan habitat lamun terluas di lautan tropis, meskipun demikian tumbuhan lamun tidak banyak dikenal orang apalagi dimanfaatkan.

Tumbuhan lamun memiliki potensi sebagi sumber pangan alternatife bagi manusia. Biji tumbuhan lamun jenis Enhalus acoroides sudah lama dikenal masyarakat Kepulaun Seribu dengan nama samo-samo, merupakan makanan tradisional yang diolah dengan cara di tanak selayaknya beras kemudian disajikan dengan parutan kelapa untuk menambah cita rasa. Biji lamun jenis Enhalus acoroides dapat diolah menjadi tepung seperti halnya tepung gandum, tapioka, ataupun beras. Montano peneliti dari Philipina yang melakukan analisa kandungan proximat tepung biji lamun Enhalus acoroides, menyajikan hasil analisanya yang mencerminkan kandungan gizi biji lamun, seperti di bawah ini:

Kandungan gizi dalam tepung lamun Enhalus acoroides, dibandingkan dengan tepung lainnya

Hasil penelitian Montano menunjukkan kandungan protein dan karbohidrat tepung biji lamun setara dengan tepung gandum, tapioka, ataupun beras. Namun tepung biji lamun mengandung kalsium dan zat besi yang berlipat ganda jika dibanding dengan ketiga tepung yang lain. Kalsium merupakan zat penting dalam proses pertumbuhan anak-anak, yang juga didapatkan ketika mengkonsumsi susu sedangkan zat besi merupakan penambah darah berfungsi menjaga kondisi tubuh tetap segar, yang bisa juga didapat dengan mengkomsumsi sayuran. Sehingga dapat disimpulkan mengkomsumsi tepung biji lamun setara dengan mengkomsumsi 3 jenis sumber gizi sekaligus dalam menu makanan yaitu beras, susu dan sayuran.

Selain biji, tumbuhan lamun yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan alternatif, daun tumbuhan lamun juga dapat dimanfaatkan karena mengandung senyawa kimia yang berpotensi di bidang kesehatan. Berdasarkan identifikasi daun tumbuhan lamun dengan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) oleh Fyfe dari Australia diperoleh hasil bahwa daun lamun mengandung jenis pigmen klorofil dan karotenoid.

Klorofil merupakan pigmen hijau daun pada tanaman. Dalam bidang pengobatan, klorofil memiliki kemampuan dalam mencegah maupun mengobati berbagai macam penyakit. Seorang peneliti kimia bernama Franz Miller, menganjurkan penggunaan klorofil sebagai obat istimewa karena keberadaannya dapat memperbaiki kondisi kesehatan yang buruk. Salah satu contoh penggunaan klorofil adalah sebagai anti anemia atau mengatasi defisiensi zat gizi besi (Fe).

Selain klorofil, karotenoid di daun tumbuhan lamun juga sangat bermanfaat. Karotenoid merupakan pigmen pemberi warna kuning-merah, salah satu fungsi utama karotenoid pada makanan adalah sebagai prekursor vitamin A, yang oleh tubuh dapat dikonversikan menjadi vitamin A. Sebagai prekursor vitamin A, karotenoid dapat mengatasi kelainan penyakit akibat defisiensi vitamin A, di antaranya xeroftalmia, rabun senja, rendahnya konsentrasi vitamin A dalam plasma darah, kelainan kulit dan metaplasia jaringan epitel.

Sebagai bangsa bahari yang mewarisi kekayaan laut yang berlimpah ruah, merupakan sebuah peluang menggunakan kekayaan laut. Seperti halnya memanfaatkan tumbuhan lamun sebagai bahan pangan alternatif yang menyehatkan, bukan saja diharapkan meringankan beban bangsa kita dari sisi ketahanan pangan namun juga sebuah cara menjaga agar budaya bahari tetap mengalir pada nadi tubuh bangsa kita. (Dwi)


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *